Rabu, 23 Mei 2012



PLC
(Programmable Logic Controller)
 

- LATAR BELAKANG PENGGUNAAN PLC
Pada tahun 1968 para ahli di divisi General Motor Corporation’s Hyoramatic menghendaki bahwa system kendali yg digunakan hendaknya lbh fleksibel & memenuhi syarat-syarat sbb:
  1. Sistemnya hrs modern yg bersifat solid state
  2. Fleksibelitas computer
  3. Mampu menangani kondisi* industri yg sulit
  4. Pemrograman yg mudah & sederhana
  5. Kemudahan dlm maintenance oleh pr enginer/ teknisi
  6. Kemampuan u/ dpt digunakan kembali dlm aplikasi lain
Dengan kemajuan teknologi, penggunaan PLC yg hampir sama majunya dengan komputer canggih diharapkan dapat mempunyai beberapa kelebihan lain, diantaranya:
  • PLC yang sederhana dapat mengendalikan berbagai situasi industri dari hanya 1 gerakan, pekerjaan tingkat repetisi tingga hingga aplikasi yang melibatkan manipulasi kompleks.
  • Program dpt dimodifikasi dengan cepat untuk menerima kondisi yang baru sehingga tidak ada lagi pemasangan ulang kabel & dapat menekan biaya.
  • Setelah program dituli selesai ditulis & diuji maka dapat didesain dengan mudah ke sejumlah PLC lainnya.
  • Mempunyai kecepatan waktu respon.
  • Tersedianya counter & timer sehingga kendali dapat disesuaikan dengan cepat & akurat dengan sedikit mengedit program yang telah ada.
  • Dimungkinkan antarmuka (interface) khusus dapat diakses seperti display seven segmen, thumbwheels, input/ output analog & fasilitas perhitungn dengan kecepatan yang tinggi.
  • Memungkinkan pemantauan grafis suatu system pengendalian dll.
STRUKTUR & PERALATAN PELENGKAP PLC
- STRUKTUR DASAR PLC 
Pada umumnya PLC dapat dibayangkan sebagai sebuah personal computer konvensional karena konfigurasi yang dimiliki oleh sebuah PC. Akan tetapi dalam hal khusus PLC dirancang untuk pembuatan panel control. Secara khusus, PLC dirancang untuk menangani suatu system control otomatis pada mesin-mesin industri/ aplikasi lain di industri: seperti control traffic light, air mancur, system bagasi bandara, penyiraman lapangan golf otomatis, dll. Secara garis besar struktur PLC dapat dibagi atas 4 kelompok komponen utama yang terdiri atas: interface input, interface output, unit pemrosesan/ CPU, & unit memory. Dlm CPU sebuah PLC dpt diibaratkan sbg kumpulan ribuan relay walaupun kenyataannya bukan berarti terdapat ribuan relay berskala kecil tetapi dlm PLC berisi ranglkaian elektronika digital yang berfungsi sbg kontak NO/ NC relay. Satu no kontak NO & NC pd PLC dpt digunakan berkali* u/ semua jenis intruksi dsr PLC kecuali instruksi output PLC tdk dpt dilakukan u/ no yg sama. Struktur dasar PLC - PERALATAN INPUT, CONTROLLER, & OUTPUT PLC. Peralatan input (input devices) yg banyak digunakan sbg signal interface sebuah PLC dpt berupa saklar, sensor. Diantara banyak peralatan input yg dipakai diantaranya: push bottom, limit switch, thumb wheel, level switch, flow switch, & saklar tekan lainnya. Peralatan control (control devices) terdpt dlm PLC itu sendiri &dpt deprogram sesuai dgn system control yg diinginkan, peralatan controller yg dimiliki PLC dpt berupa internal relay (relay coil), latching coil, timer coil, counter, electric card, dll. Sdgkan yg termasuk peralatan output yg berfungsi sbg keluaran / piranti yg dikendalikan melalui PLC, dpt berupa output devices spt: motor, selonoida, led, display, heater, lamp, timer, kontaktor, relay coil, bell,buzzer, horn, sirine, dsb

- KELEBIHAN PLC 
Sbg salah 1 alat control yg dpt diprogram PLC mpy byk kelebihan dibanding alat konvensional. Perbedaan antara system PLC dgn system konvensional adl sbb:  
1. System PLC
  • System warring lbh sedikit
  • Spare parts mudah didpt 
  • System maintenance lebih mudah & sederhana 
  • Pelacakan system, kesalahan system lebih sederhana 
  • Memerlukan daya yg rendah 
  • Dokumentasi gambar system lebih sederhana& mudah dimengerti 
  • System dpt dimodifikasi scr mudah& sederhana 
 2. SYSTEM KONVENSIONAL 
  • System warring lbh kompleks 
  • Spare parts relative lbh sulit di dpt
  • Maintenance membutuhkan waktu lama 
  • Pelacakan kesalahan system yg terjadi sgt kompleks 
  • Daya yg dibutuhkan relative besar
  • Dokumentasi gambar lbh banyak
  • Modivikasi system membutuhkan waktu lbh banyak.

Disamping mpy perbedaan dgn system konvensional, scr spesifik PLC memiliki kelebihan diantaranya: 
  • Fleksibel dlm penggunaan 1 buah PLC dpt melayani lebih dari 1 buah mesin/ output yg hrs dikendalikan.
  • System deteksi & koreksi lebih mudah kesalahan dlm menginput program kedlm sebuah PLC sbg system control dpt dgn mudah & cepat dikoreksi u/ deprogram ulang & dikoreksi dgn mudah melalui ladder diagram.
  • Harga relatif murah krn sifat PLC yg dpt dihubkan dgn banyak peralatan input& output u/ berbagai macam tujuan pengendalian mk PLC lbh murah harganya jika dibandingkan dgn alat control konvensional. Hal ini terutama jika dibutuhkan pengembangan dlm suatu system pengendalian di industri. 
  • Proses pengamatan scr visual Program yg telah diinput melalui PLC dpt dimonitoring melalui monitor pd saat PLC sdg dioperasikan shg dpt dilakukan perubahan/ pengembangan proram scr cpt & sederhana.
  • Kecepatan dlm operasi PLC dpt mengaktifkan beberapa fungsi logika hanya dlm waktu beberapa mili detik shg dpt kerja/ beroperasi lebih cepat. 
  • Implementasi proyek lebih sederhana & mudah dlm penggunaan serta mudah dlm melakukan modifikasi tanpa harus menambah biaya. 
  • Dokumentasi lebih mudah Program yg telah diinput melalui PLC dgn mudah dpt disimpan & dicetak jika dibutuhkan dgn pencarian yg lebih cepat.
 
 itulah sedikit tentang dasar PLC, semoga bermanfaat

3 komentar:

tulis komentar anda di sini